Kamis, 06 Oktober 2016

Wow, Gudang Garam Cetak Penjualan Rp26,6 Triliun

\ Wow, Gudang Garam Cetak Penjualan Rp26,6 Triliun\
JAKARTA - PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mencatat laba yang diatribusikan kepada entitas induk mengalami kenaikan tipis Rp101,326 miliar atau 4,82 persen sepanjang semester I-2013. Alhasil, laba produsen rokok ini naik dari Rp2,1 triliun menjadi Rp2,202 triliun.
Melansir keterangan yang diterbitkan perseroan di Jakarta, Rabu (31/7/2013), pendapatan perseroan juga mengalami kenaikan Rp3,079 triliun atau 13,06 persen, dari Rp23,558 triliun menjadi Rp26,637 triliun.
Sementara laba usaha mengalami kenaikan dari Rp3,046 triliun menjadi Rp3,233 triliun. Senada, laba per saham juga mengalami kenaikan tipis dari Rp1.092 menjadi Rp1.145.
Selain itu, perseroan mencatat penurunan pada arus kas dan setara kas dari Rp1,926 triliun menjadi Rp810,448 miliar. Hal tersebut terjadi, lantaran adanya rugi selisih kurs perseroan sebesar Rp5,962 miliar.
Di sisi lain, total aset perseroan juga mengalami kenaikan dari Rp41,509 triliun menjadi Rp45,450 triliun. Kenaikan juga terjadi pada utang jangka pendek dari Rp13,802 triliun menjadi Rp17,101 triliun, dan utang jangka panjang dari Rp14,903 triliun menjadi Rp18,186 triliun.

Saham Gudang Garam Tetap Rebound Tanpa Aksi Korporasi


\Saham Gudang Garam Tetap Rebound Tanpa Aksi Korporasi\
JAKARTA - Pergerakan saham-saham di sektor konsumsi (consumer)memang akan diprediksikan akan tetap menguat. Lihat salah satu emiten perusahaan rokok terbesar di Indonesia, yakni PT Gudang Garam Tbk (GGRM).
"Harga saham GGRM masih oke. Sektornya juga," ungkap Research Departement PT Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya kepadaOkezone, di Jakarta, Senin (10/2/2014).
Pergerakan saham GGRM memang cukup memukau pada pekan lalu. Pada awal pekan, Senin 3 Februari, saham ini ditutup di level Rp41.750. Selanjutnya, pada Jumat 7 Februari, saham ini berada di level Rp43.900.
Diakui William, sektor-sektor consumer menjadi salah satu pendongkrak laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Hal ini pun berlaku pada emiten consumer lainnya, yakni PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)
"Termasuk MAPI, saham-saham pendukung IHSG juga seperti finance,perkebunan, infrastruktur, dan properti," kata dia.
Kendati demikian, pergerakan saham GGRM sedang mengalami penurunan dan membuat perusahaan ini tidak akan mengambil aksi korporasi. "Sepanjang pengetahuan saya GGRM belum ada aksi koorporasi. Lebih ke arah rebound karena penurunan yang cukup dalam sebelumnya," imbuhnya.
Menurut William, GGRM akan sama halnya seperti PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang termasuk dalam jajaran saham penyeimbang ketika Indeks mengalami penurunan.

Produksi Rokok Gudang Garam Terganggu Letusan Gunung Kelud


\Produksi Rokok Gudang Garam Terganggu Letusan Gunung Kelud\
JAKARTA - Emiten produsen rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) menyatakan, jika erupsi Gunung Kelud yang berada di Kediri, Jawa Timur, mengganggu operasional pabriknya.
"Dampak letusan yang disertai abu dan debu vulkanik tersebut mengakibatkan gangguan fasilitas perseroan yang berlokasi di Kediri, sehingga tidak dapat berproduksi secara maksimal," jelas Corporate Secretary Gudang Garam Heru Budiman dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (18/2/2014).
Dia menjelaskan, jika Gunung Kelud sendiri berjarak sekira 38 kilometer (km) dari pabrik perseroan. Dia melanjutkan,  gangguan produksi di Kediri tersebut untuk sementara digantikan dengan peningkatan produksi dari sentra-sentra produksi perseroan di berbagai lokasi.
"Sehingga diharapkan tidak mengganggu pasokan dan distribusi produk perseroan," jelas dia.
Dia melanjutkan, dampak menyeluruh dan kerugian perseroan akibat letusan Gunung Kelud saat ini masih dalam proses estimasi dan perhitungan.

Naik 13%, Pendapatan GGRM Rp55,44 Triliun


\Naik 13%, Pendapatan GGRM Rp55,44 Triliun\
JAKARTA - Produsen rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) membukukan kenaikan laba bersih sebesar 7,88 persen per Desember 2013. Laba tercatat naik menjadi Rp4,38 triliun dari laba sebelumnya Rp4,06 triliun.
Dalam keterangan yang dipublikasikan, Jumat (28/3/2014), kenaikan laba tersebut seiring dengan kenaikan pada pendapatan sebesar 13,07 persen menjadi Rp55,44 triliun dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya Rp49,03 triliun.
Beban pokok penjualan perseroan juga meningkat menjadi Rp44,56 triliun dari Rp39,84 triliun. Hal tersebut membuat laba bruto 2013 naik menjadi Rp10,87 triliun dari laba bruto tahun sebelumnya Rp9,18 triliun dan laba usaha 2013 naik menjadi Rp6,69 triliun dari laba usaha tahun sebelumnya Rp6,03 triliun.
Sementara itu, liabilitas perseroan naik dari Rp14,9 triliun menjadi Rp21,35 triliun, sedangkan total ekuitas naik dari Rp26,6 triliun menjadi Rp29,41 triliun.
Adapun kas dan setara kas tercatat naik dari Rp571,45 miliar menjadi Rp1,17 triliun per 31 Desember 2013. Total aset per Desember 2013 mencapai Rp50,77 triliun naik dari total aset per Desember 2012 Rp41,51 triliun.

Laba Gudang Garam Turun 9,9%


\Laba Gudang Garam Turun 9,9%\
JAKARTA Emiten produsen rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mencatatkan laba yang dapat didistribusikan kepada pemilk entitas induk sebesar Rp1,28 triliun pada kuartal I-2015.
Laba ini turun 9,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, Rp1,42 triliun. Demikian terungkap dalam keterangan tertulis perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (30/4/2015).
Padahal, pendapatan perseroan mengalami kenaikan menjadi Rp15,98 triliun dibandingkan sebelumnya yang sebesar Rp15,67 triliun.
Laba bruto juga masih menguat Rp3,33 triliun dibandingkan sebelumnya yang sebesar Rp3,25 triliun. Tapi, laba usaha turun menjadi Rp2,12 triliun dari sebelumnya Rp2,2 triliun.
Turunnya laba usaha dipicu beban usaha yang mengalami kenaikan menjadi Rp1,25 triliun dari sebelumnya Rp1,1 miiliar.
Total aset GGRM tercatat mengalami peningkatan menjadi Rp59,7 triliun pada akhir kuartal I-2015. Naik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, Rp58,22 triliun.

Cukai Naik, Gudang Garam Naikkan Harga Rokok


\Cukai Naik, Gudang Garam Naikkan Harga Rokok\
JAKARTA - Harga rokok yang diproduksi PT Gudang Garam Tbk (GGRM)akan segera naik. Hal ini dikarenakan adanya kenaikan tarif cukai rokok yang dilakukan pemerintah pada tahun depan.
Rencana kenaikan harga rokok ini kata Heru akan dilakukan secara bertahap. Untuk besaran kenaikannya pun akan berbeda-beda setiap produknya.
"Jadi biasanya tahapan itu range Rp100-Rp300 per pack. Rp300 isi 16, Rp 100 isi 12 batang. Kadang-kadang Rp50,"sebut Direktur dan Corporate Secretary Heru Budiman saat acara investor summit di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2015).
Menurut Heru, kenaikan tarif rokok ini akan melihat respons dari masyarakat. Selain itu, Gudang Garam juga memperhatikan respons dari produsen rokok lainnya terhadap kenaikan tarif cukai tersebut.
"Yang kita juga di level pertama lihat apakah kita sendirian atau diikuti lain. Saya tidak mau jadi penjual rokok paling mahal. Kelihatannya tanpa perjanjian semua pemain rokok sama," paparnya.
Kendati demikian, kenaikan harga rokok merupakan strategi yang tepat atas kenaikan tarif cukai yang ditetapkan pemerintah. Heru berharap, langkah tersebut bakal dilakukan dalam waktu cepat.
"Maunya sebelum cukai, kalau bisa harga naik pas Desember. Kalau cukai enggak diikuti kenaikan harga yang seimbang akan menggerus profit. Logis kan," tukasnya.
(rzk)

Bayar Cukai, Gudang Garam Tarik Pinjaman Rp9 Triliu

JAKARTA PT Gudang Garam Tbk (GGRM) bakal mencari pinjaman sekira Rp9 triliun pada bulan depan. Pinjaman Rp9 triliun ini untuk membayar pajak cukai rokok untuk periode tersebut.
Director of Treasury and Investor Relations GGRM Heru Budiman mengatakan, saat ini, pinjaman sekira Rp9 triliun belum ditarik dan masih diperbankan dalam negeri dan asing.
"Rp9 triliun belum ditarik, nanti Desember, kalau dapat. Pinjaman kurang lebih segitu, buat bayar cukai. Dari campuran bank. Semua bank," kata Heru di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2015).
Tercatat, jumlah pembayaran cukai Gudang Garam pada 2013 sebesar Rp5,6 triliun. Sementara hingga September tahun ini sebanyak Rp6,4 triliun. Selain itu, short term loan GGRM sampai kuartal III-2015 senilai Rp14 triliun.
Dijelaskan Heru, dengan adanya peraturan pembayaran cukai yang baru dari pemerintah, sehingga Gudang Garam tidak membayar dua bulan setelahnya. Kebijakan ini diyakini membuat angka pinjaman pada awal tahun depan akan menurun.
"Di Januari akan turun karena cukai yang kita bayar bayar di Desember Jadi payable ini timbul dari menikmati pembayaran term of payment dua bulan," imbuhnya.
Menurut Heru, Gudang Garam melakukan shifting pembayaran cukai di dua bulan pertama tahun depan menjadi bulan besok.
"Yang tentunya tambahan pinjaman ini akan relatif turun juga cepat karena pada Januari tidak ada bayar cukai, pada Februari juga. Jadi itu shifting pada Desember," tukasnya.

Gudang Garam Bagikan Dividen Rp2.600 per Lembar


\Gudang Garam Bagikan Dividen Rp2.600 per Lembar\
KEDIRI - PT Gudang Garam Tbk, yang merupakan pabrik rokok terbesar di Kediri, Jawa Timur, telah menetapkan serta membagikan dividen sebesar Rp2.600 per saham, lebih besar ketimbang tahun buku 2014 yang dibagikan sebesar Rp800 per lembar saham.
"Dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) untuk tahun buku 2015 telah disetujui dan mengesahkan neraca dan perhitungan laba rugi perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2015. Rapat juga telah menerima baik laporan direksi mengenai jalannya perseroan," kata Direktur PT Gudang Garam, Tbk, Heru Budiman, dalam RUPS di Kediri, Selasa.
Ia mengatakan, dalam laporan tersebut juga telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Siddharta Widjaja dan rekan yang sudah dipertanggungjawabkan ke direksi dan anggota dewan komisaris perseroan.
Dalam RUPS tersebut, telah ditetapkan dan dibagikan dividen tunai untuk tahun buku 2015, yaitu Rp5.002.628.800.000 sebagai dividen, sehingga besar dividen yang diterima masing-masing pemegang saham adalah Rp2.600 per lembar saham.
Kegiatan RUPS itu digelar di salah satu hotel di Kota Kediri yang diikuti jajaran direksi serta para pemegang saham. Kegiatan rapat tersebut berlangsung di ruangan khusus pada hotel tersebut.
Heru mengungkapkan, sebenarnya dividen yang didapat oleh PT Gudang Garam, Tbk, Kediri setiap tahun cukup bagus.
Bahkan, sejak 2014 keuntungan perusahaan juga menunjukkan peningkatan dibanding 2013, namun perusahaan masih melakukan belanja modal yang cukup banyak, yang menyebabkan level utang meningkat.
"Tahun 2014 sebagai penghujung dan itu terlihat bahwa ada kenaikan si suku bunga pinjaman, dan itu membuat kami menahan pembayaran dividen," ujarnya.
Namun, ia mengatakan saat ini program pembelanjaan barang modal sudah selesai, sehingga pada 2016 diputuskan dividen yang diberikan ditingkatkan hingga level Rp2.600 per lembar saham.
Dalam rapat tersebut juga telah menunjuk kantor akuntan publik Sidharta Widjaja dan rekan sebagai auditor perseroan untuk tahun buku 2016.
PT Gudang Garam, merupakan salah satu pabrik rokok terbesar di Kediri dan Indonesia. Setiap tahun, pabrik ini memproduksi rokok hingga 78,6 miliar batang pada 2015 dari beragam jenis produk baik sigaret kretek tangan serta mesin.

Saham Gudang Garam Berpeluang Alami Kenaikan


\Saham Gudang Garam Berpeluang Alami Kenaikan\
Ilustrasi : Okezone
JAKARTA – Saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) disebut masih berada dalam tren melemah (downtrend). Saham ini tampak tertekan berberapa waktu terakhir.
Pada perdagangan Kamis 23 Juni 2016, terlihat harga saham produsen rokok ini turun Rp925 atau 1,39 persen menjadi Rp65.450 per saham.
"Harga saham ini diperkirakan akan mencoba mematahkan downtrend jangka pendeknya sekitar level 67,000 untuk mampu naik mencoba naik kembali ke dalam pola uptrend jangka panjang yang masih relatif valid," sebut Daewoo Securities Indonesia, dalam risetnya di Jakarta, Jumat (24/6/2016).
Harga saham ini disebut berada di luar pergerakan normalnya atau sekira 13 bar chart sejak harga saham ini memulai uptrend-nya 200 hari terakhir.
"Rentang volatilitas pergerakan harga berada antara +/-1.83 Std. deviasi dari centerline. Indikator MFI Optmized dan MACD Optimized (ada indikasi golden cross) saat ini cenderung naik lebih lanjut," jelasnya.

Rabu, 05 Oktober 2016

Gudang Garam Catat Pendapatan Rp36,96 Triliun


\   Gudang Garam Catat Pendapatan Rp36,96 Triliun   \
Ilustrasi laporan keuangan. (FJurnalis
JAKARTA - PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mencatat laba bersih perseroan mengalami pertumbuhan. Adapun pertumbuhan laba di per Semester I ini adalah Rp467 miliar atau sekira 19,44 persen.
Melansir keterbukaan yang diterbitkan perseroan di Jakarta, laba bersih Gudang Garam naik dari Rp2,40 triliun menjadi Rp2,86 triliun. Kenaikan laba ini, tidak terlepas oleh kenaikan laba per saham perseroan dari Rp1.249 menjadi Rp1.491.
Adapun pendapatan perseroan, mengalami peningkatan sebesar Rp3,73 triliun. Pendapatan Gudang Garam pada enam bulan awal 2016 ini tercatat Rp36,96 triliun dari sebelumnya Rp33,22 triliun. Meski demikian, perseroan tetap mencatat kerugian kurs sebesar Rp12,25 miliar.
Di sisi lain, total utang perseroan juga mengalami kenaikan menjadi Rp27,67 triliun dari sebelumnya Rp25,49 triliun. Utang tersebut, terdiri dari utang jangka pendek yang naik ke Rp26,12 triliun dari Rp24,04 triliun, dan utang jangka panjang sebesar Rp1,54 triliun dari sebelumnya Rp1,45 triliun.
Sedangkan untuk aset, tercatat mengalami pertumbuhan tipis dari Ro63,50 triliun dari Rp63,52 triliun. Adapun aset lancar perseroan tahun ini, sebesar Rp42,44 triliun dengan aset tidak lancar sebesar Rp21,08 triliun.